Senin, 22 April 2013

PENELITIAN TINDAKAN KELAS



UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA PEMBALAJRAN MUSIK/LAGU PADA SISWA
 KELAS VI SDN CIPINANG BASAR SELATAN 20 PAGI TAHUN PELAJARAN 2012/2013


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Inggris adalah bahasa asing yang dianggap penting untuk diajarkan. Dengan tujuan penyerapan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya serta pengembangan hubungan antarbangsa. Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi dunia sudah sewajarnya diajarkan sejak siswa duduk dikelas empat Sekolah Dasar. Bahkan ada sekolah tertentu yang mengjarkan Bahasa Inggris di TK (Taman kanak-Kanak) atau PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini). Begitu pentingnya pelajaran Bahasa Inggris, maka di Sekolah Dasar DKI Jakarta Bahasa Inggris dijadikan pelajaran Muatan lokal wajib, sehingga kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga yang bertanggung jawab atas berlangsungnya pendidikan di Sekolah Dasar, dengan segala daya dan upaya mempersiapkan guru Bahasa Inggris. Penulis sebagai guru Bahasa Inggris merasa tertantang untuk menyajikan kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris dengan penuh semangat dan antusias. Demi kelancaran, kesuksesan dan keberhasilan pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah .
Dalam pembelajaran Bahasa Inggris membaca dan berbicara adalah salah satu standar kompetensi yang harus dikuasai oleh perserta didik. Melalui membaca dan berbicara dengan vokal yangbenar maka pembelajaran Bahasa Inggris akan berjalan sebagaimana yang diharapkan. standar kompentensi membaca dan berbicara adalah suatu yang sangat penting bagi pembelajaran Bahasa Inggris, karena kemampuan membaca dan berbicara dalam Bahasa Inggris akan menjadi berbunyi. Dan inilah pentingnya anak-anak belajar Bahasa Inggris. Dengan kemampuan membaca dalam pelajaran Bahasa Inggris dan penguasaan berbicara dalam Bahasa Inggris maka kita akan mampu berkomunikasi dengan bahasa universal di seluruh pelosok dunia.
Dalam pembelajaran Bahasa Inggris dikelas penulis melihat bahwa siswa kurang fokus dalam membaca dan berbicara mengunakan Bahasa Inggris. Siswa berpikir bahwa Bahasa Inggris adalah Bahasa Asing. Tidak menyadari bahwa  Bahasa Inggris adalah sama dengan bahasa ibu yang ada  di Indonesia, seperti Bahasa Jawa, Bahasa Batak, Bahasa Sunda dan lainya. Waktu belajar yang kurang, sarana dan prasarana yang minim, serta sumber ajar dan bahan ajar yang kurang memadaimengakibatkan pembelajaran tidak menarik. Sedangkan metodenya yang digunakan ceramah, ceramah dan ceramah saja. Penulis menyadari bahwa kegiatan pembelajaran perlu kombinasi metode pengajaran, supaya lebih menarik. Penulis sangat menyadari bahwa pembelajaran ini tidak lebih dari “reapeat after me” dan siswa pun mengulang kata atau kalimat yang telah diucapkan dengan datar-datar saja, sehingga pembelajaran menjadi monoton dan tidak semangat.
Sebagai obat untuk tercapainya kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris dikelas maka tidak lain yakni mengubah metode pembelajarannya. Penulis sangat menyadari bahawa kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris sekarang ini penuh dengan kekurangan dalam hal menyajiakan materi kepada perserta didik. Penulis telah menemukan metode yang tepat untuk pembelajaran Bahasa Inggris yaitu menggunakan media pembelajaran musik/lagu. Dengan musik/lagu maka anak-anak tidak merasa sedang belajaran Bahasa Inggris, akan tetapi dalam membaca dan pengucapan vokal hampir mendekat sempurna. Dengan membaca syair lagu dan mengucapkan vokal tersebut anak –anak terlihat antusias mengikuti kegiatan pembelajaran dan semua anak benar dalam pembacaan maupun vokalnya. Maka untuk menerusakan penelitian ini penulis mengunakan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Melalui Media Pembalajran Musik/Lagu Pada Siswa Kelas VI SDN Cipinang Basar Selatan 20 Pagi Tahun Pelajaran 2012/2013”.
A.      RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian-uarain latar belakang masalah diatas dapat diuraikan rumusan masalah sebagai berikut : “apakah media pembelajaran musik/lagu dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Inggris pada siswa kelas VI SDN Cipinang Besar Selatan 20 Pagi Tahun Pelajaran 2012/2013”?
B.       TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui media pembelajaran musik/lagudapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Inggris pada siswa kelas VI SDN Cipinang Besar Selatan 20 Pagi Tahun Pelajaran 2012/2013”?
C.           MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi penelitian lain yang terkait dengan peneliti, diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan masalah Dapat memberikan sumbangan pemikiran berupa langkah-langkah perbaikan strategi pembelajaran. Melaui pembelajaran ini peneliti akan mengungkapan bagaimana media pembelajaran musik/lagudapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Inggris pada siswa kelas VI SDN Cipinang Besar Selatan 20 Pagi Tahun Pelajaran 2012/2013.
a.             Dapat mendorong para guru dalam memberikan materi pelajaran dengan memperhatikan kemampuan siswa sebelumnya.
b.             Dapat memberikan alternatif kepada guru dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk berbahasa Inggris.
c.              Dapat memberikan wawasan kepada guru dalam menyiapkan media pembelajaran dengan menggunakan lagu/musik yang sesuai dengan materi pempelajaran Bahasa Inggris.


BAB II
LANDASAN TEORI

A.           Tinjauan Pustaka
1.        Tinjauan Tentang Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris
a.           Pengertian Meningkatan Hasil Belajar
Meningkatkan pada hakiketnya merupakan merubah dari yang kurang baik menjadi lebih baik berdasarkan kemampuan yang dimiliki orang melalui proses dan tahapan secara berkelanjutan. Kemampuan tidak ada tanpa diadakan pelatiahan yang terus menerus atau berlangsung. Membentuk kemampuan untuk meningkatkan harus didorong kemauan dan motivasi yang kuat. Meningkatkan hasil belajar menjadi tugas seorang guru supaya kegiatan belajar semakin meningkat. Dengan ketingkatan tersebut menjadi keberhasilan seorang guru.
Slameto (dalam Djamarah, 2008: 13) yang mengemukakan, bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain, belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu itu sendiri (mengalami sendiri) yang terjadi melalui banyak cara baik disengaja maupun tidak disengaja dan berlangsung sepanjang waktu menuju pada suatu perubahan tingkah laku pada diri orang yang belajar.

Menurut Menurut Sudjana (2009: 22), hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam hal ini, kemampuan yang dimaksud adalah tingkat penguasaan yang dimiliki siswa setelah melakukan pengalaman belajarnya melalui proses kegiatan pembelajaran. Pengalaman tersebut dapat secara langsung tanpa adanya proses dan ada juga yang diperoleh dari kegiatan belajar selama disekolah.
Menurut Nasution (2006:36) hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Pendidikan merupakan bentuk interasi antara guru dengan siswa. Keduanya aktif untuk memecahkan masalah mata pelajaran yang dihadapi. Menemukan ilmu dari pengembangan yang disampaikan oleh gurunya. keinteraksian guru membuka dan mengeksplorasi siswa supaya menjadi penemu dalam pola pikirnya. Siswa yang berkembang dalam penemuanya menjadi tolak ukur kemampuan siswa dalam berpikir, maka disini siswa lebih aktif, kreatif dan inovatif. Siswa yang pasif sulit untuk menerima materi yang disampaikan oleh guru disaat belajar. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh inidividu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan mahasiswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sebagaimana yang dikemukakan Hamalik (1995: 48) hasil belajar adalah “Perubahan tingkah laku subjek yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dalam situasi tertentu berkat pengalamannya berulang-ulang”. Pendapat tersebut didukung oleh Sudjana (2005: 3) “hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya”.
perubahan prilaku pada diri tidak begitu saja, melainkan adanya proses yang mendorong untuk merubahnya baik dari dalam maupun dari luar. Secara kebersamaan dari pengembangan materi yang diberikan. Dari materi yang dapat maka mendapat kemampuan yang mendasari diri siswa yakni kemampuan kognitif yang dinilai dari akademik didapat, afektif kekmapuan keefektifan siswa dalam menyerap berbagai pelajaran yang disampaikan guru, dan psikomotor kemamupan tindakan yang mencerminkan  prilaku yang berakhlak dari hasil belajarnya.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Hasil belajar merupan proses setelah siswa mendapat ilmu yang ditransfer oleh guru dan ada juga dari pengalaman yang didapatnya. Dari keterampilan dan kebiasaan siswa memberikan kemapuan yang sanggup memberikan perubahan yang signifikan menjadikan siswa terbiasa untuk trampil dalam menghadapi berbagai permasalahan yang menjadikan penemuan. Pengetahuan dan pengaruahan mengacu pada aspek ilmu yang menarahkan pada pola pikir dan sikap siswa. Hal ini, bagi siswa diperlukan penalaran yang kuat didalam perubahan.
Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif
Dari Pengertian di atas dapat disimpulakan bahwa Meningkatan Hasil Belajar adalah perbuatan-perbuatan yang menghasilkan “perubahan” yang menuju ke sesuatu yang lebih maju lagi, dan perubahan-perubahan itu didapat atas dasar latihan-latihan yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswaa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya dari perubahan kognitif, afektif dan psikomotorik.
b.               Pengertian Bahasa Inggris
Bahasa adalah alat komunikasi masyarakat berupa lambang bunyi suara  dihasilkan artikulasi manusia. Bahasa sebagai alat komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Seluruh lapisan masyarakat menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi. Bahasa juga sebagai penyampaian pesan, ide, gagasan untuk interksi antarmasyarakat.
Bahasa sendiri menurut Menurut Owens (1998: 379), bahasa merupakan kode atau sistem konvensional yang disepakati secara sosial untuk menyajikan berbagai pengertian melalui penggunaan simbol sembarang dan tersusun berdasarkan aturan yang telah ditentukan. Penguanaan simbol dalam bahasa harus dikuti makna yang mampu menyampaikan informasi, pesan dan gagasan oleh pengguna bahasa.
Bahasa merupakan salah satu kemampuan terpenting manusia yang memungkinkan manusia unggul dari makhluk-makhluk lain di muka bumi. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang terintegrasi, mencakup bahasa ujaran, membaca dan menulia” (Lerner, 1988: 311)
Bahasa Inggris adalah media komunikasi utama bagi masyarakat di negara Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, New Zealand, Afrika Selatan, dan di banyak negara lainnya. Bahas Inggris mempunyai kedudukan pertama didunia. Banyak negara mengakui kebesaran yang hampir sudah merata di kalangan negara-negara maju. Dengan kepopuleran Bahasa Inggris maka peminat untuk mempelajari Bahasa Inggris meningkat.
Bahasa Inggris (English) merupakan bahasa resmi dari banyak negara-negara persemakmuran dan dipahami serta dipergunakan secara meluas. Bahasa Inggris dipergunakan di lebih banyak negara di dunia dibanding bahasa yang lain serta dibanding bahasa yang lain kecuali bahasa Cina,  bahasa ini juga lebih banyak dipergunakan orang.
2.        Tinjauan Tentang Media Pembalajran Musik/Lagu
a.                  Pengertian Media Pembalajaran
Media dalam proses pembelajaran memberikan pengaruh besar bagi siswa yang sulit menyerap materi yang diberikan oleh guru. Kebanyakan siswa harus menggunakan hal-hal yang kongkrit yang mudah dilihat dan dipahami. Dengan media siswa dapat melihat langsung tanpa berimajinasi dahulu. Media sebagi pendukung maka seorang guru hurus tepat media apa yang baik digunakan sebagi pembelajaran.
Media sendiri menurut Menurut Hamijaya dalam Rohani (1997: 2) media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima. Ide atau gagasan sebagai perantara yang digunakan untuk menyalurkan pesan kepada penerima mampu memahami apa yang disampaikannya. pesan yang disampaikan oleh guru dapat dipahami oleh siswa maka media yang digunakan  tepat dan tujuan kegiatan belajar dapat diterima dengan baik.
Menurut Sugandi, dkk (2004:9) menyatakan bahwa pembelajaran terjemahan dari kata “instruction” yang berarti self instruction (dari internal) dan eksternal instructions (dari eksternal). Pembelajaran yang bersifat eksternal antara lain datang dari guru yang disebut teacing atau pengajaran. Kedua memproses lahirnya pembelajaran yang berasal dari aspek pendukung yang mengarahkan kepada media  baik kongkrit atau abstrak.
Media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, maka media yang digunakan mampu memberikan kontribusi yang kuat kepada siswa. Oleh karena itu, seorang guru harus dapat memilah media apa yang pantas dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Jadi, uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media merupakan perantara atau pengantar yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari segala fisik yang dipakai seseorang untuk menyebarkan ide atau gagasan dari berbagai jenis komponen dalam lingkungan yang hendaknya mampu mempengaruhi siswa untuk termotivasi dalam belajar.
Sementara itu, Menurut Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran
Media pembelajaran secara umum merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar atau segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan belajar sehingga mampu mendorong terjadinya proses belajar mengajar.
Sementara itu menurut Briggs (1977) Media Pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran seperti buku, film, video dan sebagainya. Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio-visual, termasuk teknologi hardware.
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu system, sehingga media pembelajaran menempati psisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen system pembelajaran. Tanpa adanya media, komunikasi tidak akan terjadi bahkan proses pembelajaran pun sebagai proses komunikasi tidak akan terjadi tanpa adanya media, meskipun mampu berjalan tentunya kurang maksimal atau kurang optimal. Seingga bisa disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga mampu mendorong terciptanya proses belajar pada peserta didik. 
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahawa media pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja yang tujuannya membantu siswa untuk memperoleh berbagai pengalaman yang meliputi pengetahuan, ketrampilan dan nilai atau norma sebagai pengendali sikap atau perilaku siswa.
b.          Pengertian Musik/Lagu
Syair dalam pengertian bahasa Indonesia mempunyai definisi yang sama. musik merupakan salah satu jenis puisi lama yang paling terkenal dalam khasanah kesusastraan Indonesia lama atau kesusastraan melayu klasik. Istilah syair berasal dari kata arab syi’ir, yang berarti perasaan yang menyadari (ensiklopedi,wiki.1997:488)
Sementara itu, dalam Kamus Besar bahasa Indonesia  (2002:1114), kata musik  berarti puisi lama yang tiap bait terdiri atas empat larik atau baris yang berakhir dengan bunyi yang sama.
Sedangkan (Baribin dalam Wikipidea. 1990:21) menyatakan, musik  merupakan bentuk puisi lama yang digunakan untuk bercerita atau berkisah. Oleh karena tergolong puisi naratif, maka lagu tidak pernah terdiri dari satu bait. Sebaiknya musik selalu terdiri berpuluh-puluh bait, bahkan beratus-ratus bait. musik juga memiliki aturan yang ketat, yakni (1) Tiap bait terdiri dari empat baris, (2) Keempat baris itu mengandung isinya, (3) musik untuk menguraikan cerita sehingga tidak cukup hanya satu bait tetapi memerlukan beberapa bait, (4) Pola sajak akhir a-a-a-a, 5. Tiap baris terdiri dari dua periodus dan tiap periodus terdiri dari dua patah kata musik tidak terdapat sampiran. Waluyo (1991:8) menyatakan bahwa “ semua baris syair mengandung isi atau makna yang hendak disampaikan”
musik  adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak. Musik lagu merupakan alat komuikasi antara satu individu dengan individu atau kelompok. Komunikasi anatar pribadi, komunikasi kelompok, dan komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk mempersiapkan pesan yang disampaikan media massa (Mulyana, 2000 :70).
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Syair lagu pada hakikatnya adalah karya seni yang sama seperti puisi sebab mempunyai kesamaan ciri, seperti adanya kepadanan isi, bunyi persajakan, pilihan kata yang menggunakan kata denotatif maupun konotatif, serta sarana retorikanya, yang membedakan keduanya hanyalah dari segi penyampaiannya.

B.            Kerangka Pemikiran
Pada penelitian menggunakan metode phonetic dan reform method, pada orak method adalah menitikberatkan pada latihan-latihan lisan atau penuturan-penutuan dengan mulut. Melatih untuk bisa lancar berbicara (fluently), keserasian dan spontanitas. Melatih lisan/mulut agar pengucapan bahasa Inggris itu bisa tepat bunyi, tidak kedengaran janggal. Latihan-latihan menyusun kata-kata membuat kalimat sendiri dan sebagainya, semua dilakukan dengan mengaktifkan bicara lisan, oral, speaking. Target yang hendak dicapai melalui metode ini ialah keammpuan dan kelancaran berbahasa lisan dengan menggunakan media lagu atau musik.
C.           Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori, kerangka pemikiran maka dapat dirumuskan hipotesi penelitian tindakan kelas sebagai berikut : “Diduga melalui metode lagu atau musik pada mata pelajaran Bahasa Inggris  pada Siswa Siswa Kelas VI SDN Cipinang Basar Selatan 20 Pagi Tahun Pelajaran 2012/2013, mengalami penikatan.

                                                                BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.           Setting Penelitian
1.        Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 selama 3 bulan dimulai pada bulan Januari – Maret 2013.
2.Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Cipinang Besar Selatan 20 Pagi. Kelas yang diteliti adalah kelas VI dengan jumlah siswa 29 orang. Subjek penelitian ini adalah guru kelas VI dengan objek penelitian pembelajaran Bahasa Inggris  Menggunakan Media Lagu/musik. Penelitian  dilaksanakan peneliti sebagai pengajar kelas VI di SDN Cipinang Besar Selatan 20 Pagi.

B.             Subyek Penelitian
ubyek penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas  pada siswa kelas VI SD Negeri Cipinang Besar Selatan 20 Pagi  tahun pelajaran 2012 / 2013 selama satu semester mulai bulan Januari-Maret dengan jumlah siswa 29.  
C.             Faktor yang Diteliti
Dalam rangka menjawab permasalahan sebagaimana telah diuraikan di atas ada beberapa faktor yang diteliti :
1.         Faktor Internal
Melihat kemampuan siswa kelas VI SD Negeri Cipinang Besar Selatan 20 Pagi dalam mengucapkan Bahasa Inggris dengan intonasi yang tepat.
2.         Faktor Ekstristik
Faktor guru dilaksanakan dengan melihat cara guru dalam merencanakan pembelajaran serta bagaimana pelaksanaannya di dalam kelas. Permasalahan yang diteliti meliputi apakah sudah mencakup keseluruhan langkah pembelajaran yang dilaksanakan, apakah sudah mencakup pembelajaran latihan yang berjenjang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
D.            Sumber Data
   Data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini sebagian besar berupa data kualitatif. Informasi tersebut akan digali dari berbagi sumber data dan  jenis data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini meliputi :
1.             Informasi yang terdiri dari guru kelas VI SD Negeri Cipinang Besar Selatan 20 Pagi.
2.             Tempat dan peristiwa, diruang kelas dan proses pembelajaran Bahasa Inggris
3.             Arsip, daftar nilai raport, ulangan harian, ulangan tengah semester dan  catatan pribadi siswa
4.             Tes hasil belajar  
E.      Teknik Sampling
          Teknik sampling atau teknik penentuan sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster sampling yaitu keseluruhan populasi digunakan sebagai sampel adalah siswa kelas VI SD Negeri Cipinang Besar Selatan 20 Pagi yang berjumlah 29 siswa.

F.              Teknik Pengumpulan Data
          Sesuai dengan bentuk penelitian dan sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.              Observasi
Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi langsung dan parsipatif. Observasi langsung (direct observation) yaitu observasi yang dilakukan tanpa perantara (secara langsung) terhadap objek yang diteliti. (H Muhammad  Ali, 1993:72). Observasi dilakukan pada siswa kelas VI SD Negeri Cipinang Besar Selatan 20 Pagi bagaiman pemahaman siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 
2.          Pencatatan arsip dan dokumen
a.       Arsip
1)         urikulum KTSP tentang ruang lingkup materi, Standar Kompetensi, tujuan kompetensi dasar, hasil belajar, indikator dan materi pokok kelas VI.
2)          Silabus yaitu tentang alokasi waktu dan tema yang        diajarkan
b.     Dokumen
Berupa nilai formatif untuk memperoleh data tentang hasil belajar atau prestasi belajar siswa sebelum dilakukan tindakan.
3.         Tes
Tes hasil belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menerima bahan ajar dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Bahasa Inggris bentuk penggunaan media muisk/lagu  setelah dilakukan tindakan
G.              Validasi Data
Menurut Suharsimi Arikunto (1998:160) : “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau kurang sahih memiliki validitas rendah”.
         Dalam penelitian ini untuk menjamin kesahihan data dan mengembangkan validitas data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah menggunakan trianggulasi data (sumber) yaitu menggumpulkan data sejenis dari beberapa sumber data yang berbeda. Misalnya dibalik data yang berupa informasi, arsip dan peristiwa. Selain itu data base akan dikembangkan, disimpan agar sewaktu-waktu dapat ditelusuri kembali bila dikehendaki adanya verifikasi data.
         Berdasarkan prestasi siswa dalam kolaborasi dengan teman sejawat sebelum diadakan tindakan, prestasi belajar dalam pembelajaran Bahasa Jawa   rata-rata rendah. Setelah diadakan penelitian dan tindakan kelas yang menerapkan metode Bermain peran, ternyata mengalami peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VI SD Negeri Cipinang Besar Selatan 20 Pagi.

H.                   Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif (Huberman, 1984 dalam HB Sutopo, 1996:186). Analisis data dalam penelitian ini adalah model analisi interaktif yang mempunyai tiga komponen yaitu : 1) sajian data, 2) reduksi data, dan 3) penarikan kesimpulan atau verifikasi data masih berlangsung.

Langkah-langkah analisis :
1.         Melakukan analisis awal bila data yang didapatkan di kelas sudah cukup maka dapat dikumpulkan.
2.         Mengembangkan bentuk sajian data, dengan menyusun koding dan matrik yang berguna untuk penelitian lanjutan.
3.         Melakukan analisis data di kelas dan mengembangkan matrik antar kasus
4.         Melakukan verifikasi, pengayakan dan pendalaman data. Apabila dalam persiapan analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang jelas, maka perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara lebih terfokus.
5.         Melakukan analisis antar kasus, dikembangkan struktur sajian datanya bagi susunan laporan.
6.         Merumuskan kesimpulan akhir sebagai temuan penelitian
Merumuskan implikasi kebijaksanaan sebagai bagian dari pengembangan saran dalam akhir penelitian.

A.                  Prosedur Penelitian Tiap Siklus
Sebelum mengadakan tindakan pada penelitian ini ,maka peneliti mengadakan observasi cara mengajar guru dalam kelas serta mencari data kemampuan awal membaca dari siswa.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwasannya pada penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus namun bila dari dari dua siklus yang direncanakan masih terdapat masalah yang harus dipecahkan maka dapat dilanjutkan dengan siklus berikutnya.

Pelaksanaan prosedur penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
Diskripsi siklus I.
a.              Tahap perencanaan tindakan.
         Dalam tahap perencanaan tindakan pada siklus ini, kegiatan yang dilakukan adalah:
1)            Peneliti menyusun silabus yang berkaitan dengan materi Bahasa Inggris dengan menggunakan media musik dan lagu.
2)            Peneliti merancang skenario pembelajaran yang dapat mengaktifkan secara kelompok besar.
3)            Merancang alat pengumpul data yang berupa tes dan digunakan untuk mengetahui pemahaman  kemampuan siswa yang berkaitan dengan mengucapkan bahasa inggris dengan Intonasi yang tepat.

b.             Tahap pelaksanaan tindakan.
1)            Pada siswa diberikan penjelasan umum tentang tujuan penelitian tindakan kelas sesuai dengan rancangan yang telah direncanakan, baik mengenahi pengumpulan data maupun kegiatan - kegiatan yang lain.
         Kegiatan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi : (a) Memberikan penjelasan secara umum tentang pokok bahasan yang diajarkan dengan mengunakan strategi pembelajaran aktif dengan tehnik menstimulir rasa ingin tahu siswa (b) Mendorong siswa yang belum aktif untuk aktif dalam  mengikuti pembelajaran. (c) Mengamati dan mencatat siswa yang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran (d) Mengumpulkan hasil pengujian yang diperoleh siswa dalam mengerjakan tugas  (e) Menganalisa hasil tes yang diberikan setelah siswa diajar dengan tehnik menstimulir secara kelompok besar.Peneliti mengajar sesuai dengan skenario pembelajaran klasikal yang telah dirancang dan mencatat kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh masing – masing siswa.
2)            Peneliti memberikan evaluasi pada siswa untuk mengetahui pemahaman dalam berbahasa Inggris dengan Pengucapan yang benar.

c.           Tahap observasi tindakan.
Peneliti mengamati dan mencatat semua kejadian yang terjadi pada saat siswa mengikuti pengajaran dan menanyakan pada siswa  yang kurang aktif dalam pembelajaran tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.
d.             Tahap refleksi.
Peneliti menganalisa hasil pekerjaan siswa dan hasil observasi yang dilakukan pada siswa guna menentukan langkah berikutnya. Peneliti membuat pengelompokkan siswa didasarkan pada hasil yang didapatkan siswa pada evaluasi yang dilakukan.
Diskripsi siklus II
a.                Tahap perencanaan tindakan.
2)            Mempersiapkan fasilitas dan sarana yaitu dengan membuat kelompok siswa dengan penyebaran siswa yang menguasai materi awal yaitu materi yang telah disampaikan pada siklus I
3)            Membuat pengurus pada masing – masing kelompok mencakup fasilitator, pencatat, juru bicara dan pengatur waktu.
4)            Membuat bahan ajar yang akan disampaikan pada masing – masing kelompok untuk didiskusikan

b.              Tahap pelaksanaan tindakan.
1)            Peneliti memberikan penjelasan tentang pokok bahasan dalam mengucapan Bahasa Inggris yang akan dipelajari serta menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan berkaitan dengan pengajaran dalam tehnik menstimulir siswa untuk belajar bersama dalam kelompok.
2)            Siswa yang telah menguasai pada materi awal di siklus I dimohonkan memimpin pembahasan bahan ajar yang diberikan peneliti. Bahan ajar yang diberikan berisi tugas memecahkan masalah tindak lanjut dari siklus I.
3)            Memberi kesempatan pada masing – masing kelompok untuk menyajikan hasil diskusi
4)            Pembahasan materi ajar yang siswa dalam satu kelas mengalami kesulitan ataupun salah dalam apersepsinya dalam pengucapan.
5)            Memberikan evaluasi pada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai Bahasa Inggris dan ketingkatan pemahannya.
c.              Tahap observasi tindakan.
1)            Peneliti mencatat hasil-hasil yang diperoleh anak didik serta mencatat kesalahan – kesalahan yang dilakukan anak didik dalam mengerjakan masalah yang berkaitan dengan bahan ajar yang diberikan.
2)            Peneliti mencatat kesalahan – kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah pada bahan ajar yang diberikan.
d.             Tahap refleksi.
Peneliti membuat inventarisasi kesulitan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah pada bahan ajar yang diberikan serta mendata siswa yang telah mampu menyelesaikan soal evaluasi dan mampu mendapatkan nilai diatas Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM).