Aku Bukan Bangsawan
Komentar Cerpen
Dari cerita diatas bahwa manusia mempunnyai sebuah adat istiadat yang dibawa dari keturunan atau warisan yang mungkin sulit untuk dihilangkan dalam kalangannya, sehingga menjadi suatu batasan-batasan yang menengkang dia dalam bertindak atau berprilaku. Dalam hal ini, bagiku sudah biasa terjadi dimasyarakat Indonesia sehingga banyak anak-anaknya sebagai pembeda antara kalangan dari keluarga priyai dan kalangan rakyat jelata. Ini menjadi sebuah tidak kepedulian dalam pergaulan atau sosialiasi yang seharusnya dilakukan antar sesamanya. Dengan kejadian ini, membuat orang merasa arogan dengan hak-haknya yang semena-mena dengan orang lain akan kedudukannya.
Baginya dengan tradisi kuno yang masih dipertahankan menjadi kemajuan untuk anak- anaknya sebagai bekal dalam masa depan guna menjalani kehidupan yang lebih baik. Padahal dalam kenyataannya anak malah sulit untuk mengikuti aturan-aturan yang ada didalam keluarganya, karena pengaruh dunia modern yang membawanya lebih merasa nyaman untuk menjalankan kehidupannya.
Topeng Personal
Cerpen ini mencerminkan sosok seorang perempuan yang berasal dari keturunan bangsawan raja-raja Sumenep. Akan tetapi dia merasa bahwa dirinya bukan seorang keturunan bangsawan. Perempuan ini selalu mengikuti tradisi yang ada dikeluarganya. Dengan aturan itu, dia merasa terkekang sehingga dia membantah apapun yang dulu dia patuhi. Hal ini disebabkan karena dia mencintai seorang pria yang bukan keturunan dari bangsawan. Dengan sembunyi-sembunyi, hubungan mereka tidak diketahui oleh orang tua perempuannya. Hal ini mengharuskan dia berbohong dengan orang tua. Tidak lama kemudian kebohongan itu diketahui oleh orang tuanya.
Dengan kejadian itu orang tuanya merasa terkejut akan perilaku anaknya yang sudah berbohong dan melanggar tradisi yang sudah ada didalam keluarga. Akan tetapi, dengan ketidaksukaannya orang tua menutupi sikapnya dari anaknya.
Simbolik atau Bahasa Konotatif
Paragraf ketiga :
· Ibu tak pernah mengizinkan ku menopangkan kaki jika berbicara depan keluarga.
Artinya : duduk dengan kurang sopan.
Paragraf keempat :
· Sedikit banyaknya, pergaulan mahasiswa yang digeluti ayahku ikut mengubah paradigma berpikir yang kolot dan feodal menjadi modern dan moderat.
Artinya :
Geluti : ditekuni, diteladani
Berpikir yang kolot : berpikir yang tidak mempunyai
wawasan atau berpikir tidak
mengikuti perkembangan zaman.
Feodal menjadi modern dan moderat : mengikuti perkembangan sekarang
dan berperilaku sesuai dengan per-
gaulannya.
Paragraf kelima :
· Apalagi laki-laki yang jatuh hati padaku yang seangkatan maupun kakak kelas ku.
Artinya : menyukainya, mencintai.
Paragraf keenam :
· Kami sering bertemu jika ada acara peluncuran buku atau temu sastra dan diskusi di TIM atau ditempat-tempat lainnya.
Artinya :
Peluncuran buku : penerbitan buku atau mempublikasikan hasil karyanya.
Temu sastra : perkumpulan para seniman-seniman.
Paragraf ketujuh :
· Gayaku yang tomboy membuat Rusdy tertarik.
Artinya : perilaku yang kelaki-lakian.
Paragraf kesembilan :
· Penguasaan Rusdy akan dunia seni teater dan sastra membuatku bertekuk lutut.
Artinya : menyerahkan diri karena ketidaksanggupan.
Paragraf kedua puluh tiga :
· Dengan tubuh yang tinggi semampai, wajah cukup cantik, rambut ikal panjang dan otak cemerlang kata orang.
Tinggi semampai : tinggi badan yang ideal.
Otak cemerlang : pandai, pintar, cerdas.
Paragraf kedua puluh delapan :
· Rusdy lelaki Batak yang supel dan ramah. Tubuhnya atletis. Dadanya bidang.
Artinya :
Tubuhnya atletis : tubuhnya ideal.
Dadanya bidang : badannya kekar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar